Jumat, 28 Januari 2011

SI TUKANG SAMPAH

Baru2 ini aku mendengar cerita dari orang rumah, kalau tukang sampah yang biasanya sudah tidak mau lagi mengangkut sampah. Suatu ketika di  mudik sebelumnya, pernah aku mendapati si tukang sampah hanya numpang lewat saja. Seperti biasa kalau ada yang aneh aku pasti laporan, "Ma, sampahnya ko ga diangkat??".
"Ah masak?", mama malah balik tanya dengan heran."Kamu lihat tukang sampahnya sudah lewat?".
"Iya, barusan ajah mah.Itu masih ada di depan sampahnya", jawabku. Tukang sampah baru berlalu sekitar 30 detik dari depan rumah. Dikejar sedikit pasti masih tersusul. 

"Apa tak panggil ajah ma?" tawarku."Ah ga usah, ga usah...biar papa nanti yang buang ke belakang", jawab mama. Kebetulan, pusat pembuangan sampah tepat di belakang rumah. Sebelum diangkut oleh petugas TPS, sampah2 dari seluruh RT RW ku ditampung di sana dulu. Aha..jadi kalau sampah tidak diangkut, Papa akan bersepeda ke belakang rumah untuk membuang sampah di sana. Hmmm...diam2 aku bersyukur punya Papa yang tidak malu ikut beres2 urusan rumah tangga, sementara banyak laki2 lain yang amat malu mengurus urusan2 domestik.

"Kok gitu sih?", aku setengah ngomel setengah bertanya pada mama. Setelah itu baru deh mama cerita gejala aneh dari si tukang sampah.  Iya, dulu juga pernah kejadian, ga ngangkatin sampah, sampai berhari2. Kirain bayaran kurang. Usut2 ke tetangga, berapa mereka bayar tukang sampah. Bayarannya sama tuh. Akhirnya sama papa waktu ketemu terus ditambahin ajah daripada repot. Eh masih cemberut ajah."cerita mama. "Memang jadi berapa ma?"aku ngorek2 cerita lagi. "10 ribu, yang lain 5ribu. Mama rasa ya udahlah ga apa2, kali ajah sampah kita memang lebih banyak", jawab mama.

Dengan rumah tipe 52, halaman segede 6 x 13 m dengan rumput jepang dan rumput gajah mini yang panjangnya tidak pernah melebihi panjang alang2, dan di rumah cuman diisi 2 manula yang makannya sudah ga bisa banyak, sudah tidak punya tenaga berlebih untuk bisa setiap harinya membersihkan halaman, jarang masak pula. Dan satu pemuda yang keberadaannya di rumah paling banter hanya 7-8 jam, makan pun sering di luar. Masih cukup sulit aku menerima logika bahwa rumahku menghasilkan sampah terbanyak di banding rumah2 lainnya.

Menjelang awal tahun tetangga mulai ikutan membayar tukang sampah jadi 10ribu per bulan. Keluargaku ya masih 10ribu lah. Kan sama...heheheh.

Mama pernah cerita juga, "Kalau nagih bayaran paling rajin. Tapi nagihnya cemberut. Pernah pas ada makanan lebih, dikasihin ke dia. wajahnya masih ajah cemberut. Ga terima kasih lagi, ngeloyor ajah pergi." tambah mama waktu itu.

Cerita itu terjadi mungkin sekitar setahunan yang lalu.

Inget kejadian waktu itu, aku jadi bertanya, "Lo ma, mang kenapa lagi?bayaran kurang?pernah ngomelin atau gmn?"penasaran pula aku jadinya.
"Lo malah mama yang pernah diomelin ko"cerita mama."Hah??" heran juga aku dibuatnya. Sikap mama sama anak2nya memang keras, tapi sama orang lain apalagi tidak kenal, bicara nyerepet ajah ga pernah. Kok bisa diomelin??
"Tiap hari kok kerjanya cuma buang rumput??"lanjut mama menceritakan omelan si tukang sampah pada mama.
"Masak tiap hari sih pak?itu coba lihat saja dihalaman, rumput masih panjang2, mana bisa tiap hari bersihin. Paling cuman segenggaman tangan ini. Masak buang segini ajah susah si pak?", Mama bercerita tentang isi percakapannya dengan si tukang sampah.
"Ya udah, cuman diem aja dia mama bilang begitu. Aneh?",komentar Mama.
"Yang lebih aneh lagi, kalau sampah-sampah rumah, sisa2 makanan, atau habis memasak, itu pasti diangkat", lanjutnya lagi.Tapi kalau ada rumput meskipun sedikit, ga mau ngangkat."
Nah lo, apa ini masalahnya??Pasti jelas sampah berkebun lebih ga bau dari pada sampah sisa2 makanan atau sisa memasak. Apalagi kalau habis masak ikan.Sudah bisa dipastikan sampahnya pasti bau amis banget. La kenapa bisa sampah yang bau lebih suka diangkat daripada kalau hanya sampah rumput?. 
"Yah mama rumputnya kebanyakan kali, trus ga dibungkus yg rapi?" agak meragukan juga ak sama cerita mama." Hee..mana pernah sih mama jorok trus sembarangan??", Mama membela diri.
Iya sih, meskipun urusan kebersihan agak obsesif tapi mama tidak  pernah sembarangan memperlakukan orang lain. Sampah2 pasti ditata yg rapi supaya mudah diangkut.
Waktu kejadian si tukang sampah ngomelin mama, ada tetangga2 sedang berkunjung membawa balitanya masing2.Balita2 itu setiap hari pasti main ke rumah. Dan mama papa yang memang sudah kebelet pengen punya cucu dengan sangat terbuka menerima kedatangan mereka. Bayi2 itu senang sekali kalau sudah merumput alias main di rumput. Dan di halaman itu pula mereka mendengar dan melihat kejadian mama di omelin tukang sampah. 

Cerita mama tentang si tukang sampah yang ngomel, "Kalau buang rumput begini biasanya nambah bu,"omel si tukang sampah dengan ketus.
"Ah masak sih, la wong biasanya kalau ga diangkut, Bapak buang sendiri di belakang terus ketemu sama petugas2 TPS itu ko yo ga ditagih tambahan ko?" jawab mama dengan heran saat menceritakan Papa yang bertemu petugas angkutan sampah ketika membuang sampah sendiri di pembuangan belakang rumah.
"Ya kalau nda mau langganan sini lagi yo wis,"sahut si tukang sampah lagi tambah judes. Saat mama bercerita, aku masih bertanya2 kira2 apa reaksi Papa mendengar sahutan si tukang sampah itu. Papa biasanya lebih sabar dan humoris tapi kalau ada orang yang menantang seperti itu, suara kemarahannya bisa mengalahkan mesin turbo pesawat.

Benar saja, mama terus melanjutkan cerita," Ya iya, trus papa jadi basuara besar deng tu tukang sampah," lanjut mama dengan logat campur aduk, manado jawa indonesia. Hmm..aku tahu, papa mulai meninggi suaranya. Jadi cerita mama,"Trus papa bilang sama tu tukang, "YA JANGAN GITU DONG, KAN SEMUA BISA DIBICARAIN?!GA USAH PAKE NGANCAM2 GITU!!"...wueheheh...Aku jadi ngebayangin suasana saat itu, ada papa yang mulai emosi, di dengar bayi2 dan tetangga lagi...wuah kacau.

Tapi untungnya cerita mama, si tukang sampah cuma diem ajah trus ngeloyor ajah pergi meninggalkan orang2 disitu yang pasti diliputi rasa keanehan luar biasa, melihat si tukang sampah yang sudah membuat marah customernya dan hanya meninggalkan lengosan.
Selepas itu, masih cerita mama, ibu2 yang ada di sana langsung kasak kusuk dan saling berkomentar,"Ih ko gitu sih?". "PAdahal kalau dipikir2, akehan sampah ibumu lo mba." sahut yang lain ke seorang ibu yang orangtuanya berjualan lontong di kompleks perumahan yang sama. Sedikit lega juga mendengar cerita mama kalau ibu2 itu masih bersimpati sama mama dan papa. Aku malah berharap supaya tidak terjadi pengalaman traumatis bagi tetangga saat mendengar suara papa yang membahana tadi, habis papa sudah lama tidak membentak kami anak-anaknya, la wong udah pada gede2.

Setelah kejadian omelan si tukang sampah, kata mama dia masih mau mengangkut sampah walaupun juaraaang banget. Perkaranya karena masih ada rumput dalam sampah. La bedanya rumput sama sampah apa to pak??
Sampai 2 bulan kemudian, akhirnya dia ngambek beneran ga mau mengangkut sampah, SEMUANYA. 

Wuihh..urusan sepele bagi aku dan keluargaku ternyata tidak sepele buat si tukang sampah. Hanya karena ketidakinginan mengangkut sampah rumput dibanding sampah rumahtangga yang juga tidak jelas alasannya kenapa, si tukang sampah jadi mutung alias ngambek. Herannya dia tidak menyampaikannya dengan bahasa yang mudah dimengerti tetapi melalui gerutuan2 dan tuntutan2. Menuntut orang lain membayar uang lebih atas sesuatu yang dia anggap hak dia tetapi mengabaikan hak orang lain untuk diangkut sampahnya tanpa pilih2.

Komentar karib saya ketika saya curhat padanya soal itu, dengan enteng dia bilang,"Ya pantes dia masih jadi tukang sampah, udah sukur punya kerjaan, gampang lagi, kayak gitu aja ga sungguh2, pilih2, tapi pengennya dibayar gede,emang ada apa di dunia ini yang mau membayar orang dengan bayaran sebesar presiden tapi bekerja hanya semudah tukang sampah??Yang "mau dibayar" segitu si banyak tapi yang  "mau membayar" siapa?? Yang serius kerja aja belum tentu dibayar besar apalagi yang ngga,Mimpi kali yeee?"...Heheheh...temen ku ko jadi lebay ya??:D.

Mungkin teman saya benar. Kalau di pikir2, bagaimana mungkin kalau ada orang yang bekerja selalu dengan menggerutu, cemberut, tidak melaksanakan sepenuh hati tugas dan tanggungjawabnya,cepat menuntut hak dan berharap dapat lebih tapi tidak mengukur apakah sudah memberikan hasil yang seimbang dengan yang dimintanya, suatu saat apa bisa orang dengan sikap mental seperti itu akan diangkat menjadi orang besar dengan tanggung jawab yang juga besar? Ibarat si tukang sampah tukeran nasib sama si pekerja kantoran sajalah, keliahatannya sih enak, meja besar, kursi empuk, ruangan ber-ac, tapi ngurusin pembukuan, keuangan, ngurusin arsip, tagihan2, komplain2 dari customer segambreng2.
Si tukang sampah, bekerja membuang sampah ajah udah STRESS, apa lagi kalau dinaikkan kemulyaannya dengan bekerja kantoran ngurusin kerjaan seperti tadi. Jangan2 malah ujung2nya bunuh diri...wuehehehe...ko ikutan Lebay??

Mungkin juga teman saya bisa salah, sepertinya masih banyak orang tidak perform tetapi bayaran berlipat2. Kerja mau gampang, fasilitas minta maksimal, dibayar mahal, tetapi kerjaan ga pernah beres dan masih sering  meremehkan  hak orang lain.

Hanya saja saya pernah mengingat janji Tuhan, "Tunggulah kebinasaan bagi orang2 yang memperoleh kemudahan2 dari apa2 yang bukan menjadi haknya"..."Nasib seseorang tergantung ikhtiarnya"...Janji Tuhan selalu benar, right?? Kecuali bagi yang tidak atau belum yakin dengan janjiNya??...Wallahuallam  

Well, selamat berlebaran, selamat hari raya idul fitri, selamat merayakan kebebasan karena telah lepas dari belenggu hawa nafsu, tidak hanya sekedar mendapatkan lapar dan dahaga. Semoga kita menjadi manusia yang lebih baik, lebih ikhlas, dan tidak mudah berputus asa.

Yogyakarta, 9 Sept 2010

AY

ps : tulisan ini ditulis sehari menjelang lebaran 2010 lalu dan telah  di publish di facebook saya

Senin, 24 Januari 2011

Tips Mengatasi Tekanan Dalam Bekerja

Terkadang, himpitan tugas sering membuat emosi kita naik turun. Tidak jarang malah naik terus sehingga rasanya really exhausted. Semoga tips ini bisa sedikit membantu mengurasi perasaan tertekan anda :

Melakukan hobi.
Hobi bisa mengalihkan perhatian kita sejenak dari rutinitas, bahkan dapat membuat kita lebih rileks. Kondisi     kita yang lebih tenang setelah mengerjakan hobi, membantu kita memusatkan perhatian dalam  menyelesaikan tugas. Jangan lupa selalu perhatikan aturan yang berlaku & kondisi sekitar Anda, jangan sampai merasa terganggu dengan aktifitas hobi anda. Tidak disarankan mengalihkan pikiran kita untuk melakukan hobi yang menyenangkan buat kita tetapi menyebalkan bagi orang lain, misalnya hobi menggosip, hobi menggerutu, hobi berhutang, hobi buat onar, hobi mencuri, hobi bikin dokumentasi hubungan intim bersama pasangan (ehem...) dan  hobi negatif lainnya. Pasalnya, hobi-hobi tersebut sejenak membuat kita merasa nyaman tetapi setelahnya berpotensi membuat hidup kita tidak tenang karena ada hak-hak orang lain yang terganggu.

Lakukan hal-hal di luar kebiasaan
Sudah dari sononya manusia itu selalu menyenangi kebaruan atau perubahan. Ada yang berinisiatif lebih cepat untuk berubah atau ada yang lebih lambat. Intinya, pada akhirnya semua pasti akan berubah baik dipaksakan maupun tidak. Abaikan dulu prasangka bahwa kegiatan baru Anda nantinya tidak akan berjalan sesuai harapan. Namanya saja hal-hal baru, kita tidak akan pernah tahu hal itu akan berjalan menyenangkan atau tidak sebelum dilakukan.
Melakukan hal-hal baru mendatangkan energi positif dan semangat. Manusia yang bekerja dengan semangat menghasilkan produktifitas jauh lebih besar dibandingkan bila harus mengerjakannya dengan keterpaksaan. 

Berbicara 
Berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain (jangan makhluk halus ya..hehehe). Anda yang sibuk dengan pekerjaan biasanya pelan-pelan menjadi jauh dari hubungan sosial. Bagi Anda yang mengaku tidak suka chit-chat atau mengobrol, bisa mencoba tips ini. Terkadang dari obrolan santai, ada wawasan baru yang Anda dapat dan bisa jadi itu dapat merubah tekanan dalam hidup Anda menjadi dorongan untuk berhasil.

Don't get to personal.
Gerutuan atau tudingan negatif rekan kerja di facebook yang tidak jelas ditujukan ke siapa, kemuntapan si bos, rekan kerja yang sering terlambat , loading pekerjaan yang dirasakan lebih berat, rekan kerja yang hanya suka melengos kalau disapa, bos yang cuek, dan sebagainya, kadang bisa membuat kita merasa memiliki hidup paling sengsara dibanding orang lain. Come on, ada 10.000 orang lebih pengangguran di luar sana yang hidupnya lebih sengsara, masih harus kirim surat lamaran ke sana ke mari. Abaikan perilaku negatif orang lain, yang punya masalah mereka, bukan Anda. Lebih baik fokuslah pada usaha memperbaiki diri sendiri dan berusaha keras untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan dalam hidup Anda.

Jangan mengeluh
Mengeluh hanya semakin menabung emosi negatif dalam diri Anda. Dengan mengeluh dan terus menerus membicarakan perasaan bete Anda hanya akan membuat emosi-emosi negatif itu terngiang-ngiang di kepala dan pada akhrinya memperlambat langkah Anda untuk membuat solusi baru. Curhatlah beberapa kali saja, entah pada teman, sahabat, pada Tuhan, pada Psikolog, pada Kyai atau siapapun yang Anda percayai, setelah itu lanjutkan dengan membuat solusi.

Mendekatkan diri pada yang Kuasa
Usaha maksimal sudah, tidak lengkap kalau tanpa doa, tahajud, istikharoh (bagi para muslim), berserah diri pada yang Kuasa. Ini juga bisa membantu menguatkan keyakinan Anda bahwa langkah yang Anda ambil sudah benar.

Keluar Pekerjaan
Bagi saya, ini adalah langkah terakhir yang harus diambil bila tindakan-tindakan di atas masih belum mengurangi kegundahan dan masih membuat tidur malam Anda selalu tidak nyenyak. Telaah lagi tujuan awal Anda untuk bekerja. Bahagiakah Anda? Damaikah anda dengan pekerjaan sekarang? Bila tidak kenapa? Masih mungkinkan situasi yang membuat Anda tidak bahagia tadi diperbaiki? Atau masih punya energikah anda untuk mengubah situasi tersebut? Setelah keluar, adakah program2 yang ingin Anda selesaikan? Mungkinkah itu terselesaikan bila Anda tidak mendapat penghasilan tetap? Semua hal tersebut perlu dipelajari dan dipersiapkan solusinya. Dipertimbangkan baik buruknya dan segera ambil keputusan. Jangan takut ambil resiko. Yakinkan benar-benar diri Anda bahwa keputusan yang akan diambil adalah keputusan yang tepat. Yang jelas, selama proses resign, Anda masih punya tanggungjawab penuh terhadap pekerjaan Anda sekarang. Selesaikan pekerjaan hingga tuntas sebelum deadline tanggal resign Anda, dan setelahnya melengganglah keluar dengan perasaan damai.

Jumat, 21 Januari 2011

gerebek

Bali


Gerbang Masjid UGM

Allah Maha Besar

Landscape

Family

Lengkap dong

Interior Masjid UGM


Berharap belas kasihan

Kamis, 20 Januari 2011

Tips nyaman menonton ngayogjazz

  1. Sedia payung sebelum hujan. Ini bukan sekedar ungkapan, tetapi benar2 arti sesungguhnya. Menurut informasi dari saudara, ngayogjazz tahun 2009 lalu juga cuacanya tak bersahabat, gerimis hujan gerimis hujan. Sebaiknya pakai jas hujan saja, bukan payung karena payung bisa merepotkan karena harus ditenteng2 ke sana ke sini. Belum lagi kalau anda pegang kamera, bahkan poket sekalipun.Akan terlalu banyak barang yang harus anda kontrol. Ribet kan. Selain itu payung bisa menghalangi pandangan penonton di belakang Anda. Ketidakpekaan anda, sedikit saja, sudah bisa membuat penonton-penonton tersebut berteriak2 protes,”turunkan payung!” walau hujan sekalipun.Apalagi kalau yang sedang beraksi di atas panggung adalah artis yang ditunggu-tunggu. Selain hujan air, anda juga bisa hujan makian. Dengan hanya memakai jas hujan, selain tidak kehujanan, tangan anda lebih leluasa bergerak, pandangan penonton di belakang anda juga relatif tak terganggu. So, lupakan ego anda sejenak, menontonlah dengan nyaman tanpa mengurangi kenyamanan penonton di sekitar anda.
  2. Lupakan high heel & celana putih. Berdasar informasi juga, lokasi ngayogjazz selalu outdoor dan medannya tidak pernah cocok bagi yg gemar highheels-an. Perlu diingat, panggung ngayogjazz tidak hanya satu, bisa 3 bahkan 5 panggung dalam satu lokasi dengan jarak antar satu panggung dan lainnya bisa lebih dari 80m-an. Dan artis2 topnya tidak hanya terkumpul di satu panggung. Betis anda bisa gempor dipakai jalan kalau nekat pakai heels. Pakai sneaker, flat shoes bahkan sandal jepit pun sudah ok. Selain itu, tidak tersedia tempat duduk senyaman nonton konser di hotel bintang lima. Jadi kalau capek ya silahkan duduk di lantai pavingan, rumput atau tanah. Tentu celana putih membuat tidak nyaman untuk ndelesotan di tanah kan?
  3. Bekal koran bekas, sudah tahu kan buat apa? Ya buat alas duduk lah. Kecuali ga mo repot nenteng2 koran dan rela mencuci baju agak ekstra energy terutama di bagian yang dipakai duduk (nggak enak ngomongnya..hehehehe), maka silahkan duduk seadanya. Jangan lupa, selesai nonton, korannya jangan dibiarkan begitu saja, ambil dan buang di tempat sampah terdekat.
  4. Berdandan keren tentu sangat boleh tetapi tak usah buang banyak waktu di depan kaca hanya untuk dandan. Malem nda terlalu kelihatan bo, kecuali anda artisnya..hehehe. Selain itu, bila kehujanan, make-up lengkap sekalipun tetap akan luntur. Berdandanlah yg casual, tetap chic dan tidak perlu menor.
  5. Bila anda lebih suka datang bersama teman, pasangan ataupun keluarga, pastikan anda memilih teman yang seiman dengan anda. Artinya, jangan ajak pasangan ataupun teman yang anda tahu sangat tidak menyukai jazz, yang tidak hobi keluar malam, bahkan yang selalu ditelepon mamanya setiap pulang lewat dari jam 9 malam (ngayogjazz hampir selalu berakhir di atas jam 1 dini hari dan semakin malam, pertunjukkannya semakin bagus), yang tidak tahan gigitan serangga (karena lokasi selalu di lapangan terbuka, bahkan ngayogjazz 2011 ini di adakan di kebun semi2 hutan), yang tidak tahan kena hujan, dan menjadi rewel karena gangguan2 tersebut. Bahkan teman yang tak rewel pun tetapi anda tahu dia tidak nyaman dengan kondisi2 yang saya sebutkan tadi pun bisa membuat anda serba salah dan menjadi tidak nyaman menonton. Kalau anda cukup PD, menonton sendiri lebih baik, daripada anda jadi tidak menikmati.
  6. Jangan lupa kamera poket juga sudah cukup untuk koleksi pribadi. Jangan lupa perhatikan rule atau aturan main yang ada. Ada beberapa artis yang amat sangat terganggu dengan kilatan blits. Dan bisa dipastikan para bodyguardnya tidak akan segan-segan menegur anda yang bandel. So dari pada malu-maluin, tetapi anda masih kebelet menyimpan foto artis, dari rumah siapkan tripod (tripod mini saja untuk kamera poket), off-kan penggunaan blitz di kamera Anda atau gunakan shuter rendah untuk kamera-kamera SLR. 
  7. Bila waktu anda sempit, perhatikan dengan cermat peta lokasi dan di panggung-panggung mana saja artis favorit anda tampil. Selain itu perhatikan pula jam mainnya. Anda tidak perlu kalap telinga untuk menonton semua pertunjukkan. Pilih dua tiga pertunjukkan yang benar-benar ingin anda lihat, itu lebih membuat anda fokus untuk menikmati

Rabu, 19 Januari 2011

Galeri Foto Ngayogjazz 2011





Trom

Serunya Ngayogjazz di Pondok Pekik

Musik jazz cenderung dianggap sebagai musik ekslusif. Walaupun asal mulanya justru musik jenis ini tumbuh dan berkembang dari masyarakat kelas bawah. Tapi saya disini bukan untuk membahas tentang teori jazz dan asal muasalnya tetapi lebih pada kenikmatan saat menyaksikan pertunjukkan malam minggu kemarin.

Liburan weekend kemarin adalah waktu yang paling ditunggu2 seumur hidup. Akhirnya setelah sekian bulan tertunda karena bencana Merapi, akhirnya “Ngayogjazz” alias festival jazznya orang jogja, kembali digelar. Festival tahunan ini dengan tagline “Mangan ra mangan ya ngejazz”. Sekilas terkesan lebay. Tapi filosofi ini sungguh tepat dikenakan bagi para pencinta dan penikmat jazz khususnya di kota gudeg, mengingat komunitas penikmat jazz di Indonesia khususnya di Yogjakarta masih minoritas tetapi mereka cukup eksis. Tentu karena semangat solidaritasnya itu.

Pagelaran yang dihelat selama hampir 12 jam mulai dari Sabtu, 15 Januari 2011 pukul 2 siang, hingga hari minggu pukul 1 dini hari cukup mendatangkan animo masyarakat. Ajang ini juga menjadi salah satu tujuan wisata tahunan di Yogya sehingga tak heran, wisatawan domestik dan bule-bule tumplek blek jadi satu di sini.

Ajang ini tidak diadakan di ruang-ruang sekelas bintang 5 tetapi cukup di tengah-tengah pemukiman penduduk, seperti mengusung tema bermain jazz dalam suasana pedesaan. Ngayogjazz tahun 2011 ini diadakan di pekarangan semi hutan yang merupakan kediaman seniman terkenal jogja, Djoko Pekik, di Dusun Sembungan, Kecamatan Kasihan Bantul Yogyakarta. Pekarangan yang tergolong luas itu disulap menjadi lokasi panggung-panggung terpisah yang mungkin hampir sama konsepnya dengan panggung-panggung di java jazz. Ada 3 panggung yang disediakan yaitu Panggung Tambur, Panggung Siter dan yang terjauh yaitu Panggung Slompret.

Jalan menuju lokasi cukup sempit sehingga para pengunjung terutama yang bermobil harus memarkir kendaraannya hingga jarak hampir 800m-an dari lokasi dan melanjutkan dengan berjalan kaki.

Sayang, cuaca kurang bersahabat. Setelah maghrib, gerimis mulai turun hingga bulir-bulir sebesar jagung. Ajaibnya, ini tidak menurunkan animo wisatawan untuk menyaksikan pertunjukkan hingga pagi. Saya sendiri meskipun kaki pegal-pegal karena harus nonton sambil berdiri berjam-jam, masih semangat lari dari satu panggung ke panggung yang lain, padahal harus melewati jalan becek berbukit-bukit, penuh semak belukar dengan penerangan minim, mirip hutan tempat kemping, hanya untuk menyaksikan para seniman jazz memainkan nomor2 cantiknya. Perlengkapan perang yang saya bawa tentu saja kamera poket & jas hujan.

Agak menyesel juga karena tidak melihat festival ini dari jam 2 siang. Kesibukan bersih2 rumah cukup menyita waktu dan tenaga sehingga baru bisa tiba dilokasi tepat pukul 7 malam dan langsung penuju panggung Siter, bertepatan dengan lagu terakhir dimainkan oleh Tohpati featuring Riza Arshad dari Kelompok Simak Dialog.  Duh, begitu mendengar komposisi terakhir yang dimainkan, wuiih…speechless, keren banget. Mendengar alunan jazz di tengah hutan, berbecek-becek dan hujan-hujanan lagi, ya baru kali ini nih.

Selain seniman2 jazz, yang menarik dilihat adalah aksi-aksi para MCnya. Kocak2 dan mampu membuat suasana yang sedang hujan dan mungkin membetekan menjadi gayeng lagi. Di panggung Siter saja ada MC (ini juga aku baru kenal namanya dan agak menggelikan) Mr. Alit Jabang Bayi dan Mr Gepeng Kesana Kesini. Ini suer nama MC-nya loh. Dan sesuai nama panggungnya yang kocak, aksi banyolannya juga bikin ngakak sampai gigi garing :D.

Kalau di panggung tambur ada MC Jay, Simbah dan Hendro Pleret. Nah MC ini wajahnya lumayan kenal, sering lihat tiap senin malam di Jazz Mben Senen di Benthara Budaya. Kemudian ada Lusi Laksita & Bambang Gundul di panggung Slompret. Wah ini sepertinya MC senior di jogja. Lumayan kocak juga.
Setelah permainan tohpati dan  Riza Arshad dari Grup Simak Dialog di panggung Siter, ada satu seniman jogja yang juga aksi panggungnya gayeng abis, Pak Sujud. Bisa dibilang dia salah satu legenda perkusion di jogja. Aksinya hanya ditemani gendang, suaranya sendiri serta lirik lagu yg humoris, baik berbahasa jawa maupun Indonesia. Sebetulnya musik mr Sujud kurang bisa dikatakan aliran jazz, tetapi itulah uniknya nonton festival jazz di Ngayogjazz, aliran kesenian apapun bebas berekspresi di sini.

Sayangnya, setelah menyimak dan ketawa ketiwi di beberapa lagu, saya mulai bosan dan tertarik untuk melihat aksi di Panggung Slompret yang suara musiknya mulai menggoda telinga. Ternyata sedang ada jam session dari wajah 2 yang sering saya lihat setiap menyaksikan Jazz Mben Senen di Bentara Budaya Jogja. Agak lupa namanya tapi yang jelas setelah itu mereka juga mengiringi mbak Iga Mawarni melantunkan nomor2 cantiknya seperti Kasmaran dan Lelah. Aransemennya dikemas berbeda daripada versi kaset. Yah, sekali lagi itulah uniknya jazz apalagi di panggung. Aransemennya bisa beda abis dari yang sudah pernah didengar sebelumnya.

Mendengar alunan Jazz Smooth seperti yang dilantunkan Mba Iga, pasnya memang bersama pasangan. Apalagi hujan rintik-rintik  yang mulai turun..deuu…romantic banget deh.Sekali lagi sayangnya cuaca kurang bersahabat, lokasi penonton tidak bisa dipakai buat duduk, becek bo’. Jadi kaki harus kuat berdiri berjam2 supaya bisa melihat performnya artis2 jazz di atas panggung sana. Kalau tidak berdiri, pasti terhalang payung2. Berdiri saja masih celingak celinguk apalagi duduk.

Setelah dua tiga nomor lagu, lagi2 kuping saya tergoda mendengar alunan musik dari panggung Siter yang jaraknya memang tidak begitu jauh dari Panggung Slompret. Dengan semangat 45, saya langkahkan kaki menuju ke sana. Tadinya saya berharap untuk bisa segera melihat Syaharani, ternyata yang main kelompok “Folk Song” Chaseiro. Tapi ini juga tidak jelek. Bagi generasi gaul era 70 – 80 an pasti cukup mengenal grup musik dan vokal dari Kampus UI yang pernah mengeluarkan lagu hitsnya seperti Pemuda, Dara, Rio De Janeiro dan lainnya. Kalau saya sendiri cukup familiar dengan lagu Pemuda. Yang mengesankan adalah paduan harmoni suara dari masing2 personelnya, ciamik banget. Vokalnya jernih dan sangat fit, apalagi  untuk grup senior seperti mereka. Jangan kira penontonnya hanya dari generasi 80an, generasi millennium lewat juga membludak di depan panggung. Setiap kali Chaseiro menyelesaikan satu lagu, tepuk tangan penonton selalu membahana.

Berhubung telinga saya tergoda lagi dengan aksi di panggung sebelah, jalan lagi deh saya ke panggung Slompret. Wuah, ada Mas Danny Bass Project. Mas ini kalau mainin bass jempolan banget. Bass 6 senar dimainkan layaknya memainkan melodi gitar. Keren deh. Menginjak lagu ke 2 dan ketiga, komposisi yang dimainkan mulai agak rumit di telinga saya. Bagus sih, ditambah 2 penari jawa dan gending-gending, hanya saja mungkin bukan aliran saya sehingga kurang bisa menikmati..hehehe. Beruntung saya segera mendengar suara Syaharani di panggung Siter. Lari lagi deh ke sana. Ternyata depan panggung sudah full booked. Saya berusaha blusukan cari tempat di depan, ah malah sumpek. Akhirnya lari ke samping panggung. Lumayan longgar dan bisa dapat foto2 close yang lebih jelas.

Syaharani tampil bersama dengan the Quennfireworks, lebih disapa dengan ESQI:EF. Melodinya lebih groovy, enak buat goyang. Ditambah aksi panggung Syaharani yang sangat ekspresif dan tidak takut jelek (asline mba’e ayu tenan), mampu menghipnotis para penonton untuk selalu bergoyang.

Yah mungkin karena terlalu semangat, jalan, berdiri, jalan lagi, berdiri lagi, betis yang sudah cenut-cenut semakin berat. Terpaksa di lagu ke sekian dari syaharani saya dan adik yang ikut menonton menyingkir perlahan-lahan dari depan panggung. Kami berjalan ke barisan belakang, cari apalagi kalau bukan tempat duduk. Dapat juga, pas dibawah baliho Ngayogjazz.

Belum ada 10 menit duduk, eh lewat kereta kelinci. Apa menariknya coba? Saya belum begitu dong hingga saya melihat banyak orang berbondong2 ikut jalan di belakang kereta dan mereka terlihat terburu2. Spontan saya teriak “EEEH…GLEEENN”, padahal saya tidak melihat satupun wajah Glen disana. Yang saya maksud tentu saja Glenn Fredly karena dia termasuk pengisi acara yang jadwal manggungnya paling malam. Berhubung penasaran dengan keanehan orang2 yang membeo di belakang kereta, saya bersama adik ikutan berjalan di belakang mereka sambil berusaha menyalip-nyalip, mirip balapan motor di sirkuit.

Begitu kereta berhenti, pas di samping panggung Slompret, orang-orang yang berbondong-bondong tadi langsung jeprat jepret dan moncong kamera poket mereka mengarah ke dalam kereta. Emang siapa sih yang difoto? Tanpa pikir panjang, tangan saya otomatis merogoh kamera dari dalam tas dan ikutan menyalakan kamera walau belum tahu mau memfoto siapa. Begitu berada di samping kereta, eh benar, terlihat wajah mas Glenn di sana. Lumayan berdesakan di samping kereta dan saya cukup beruntung berhasil mengclose-up wajahnya tanpa terhalang kepala orang lain.

Satu bidikan saja sudah cukup karena saya mulai berkonsentrasi untuk mencari tempat strategis di depan panggung, karena sebentar lagi mas Glenn mau tampil. Wuih, ternyata sudah penuh. Ke depan, ke samping, ke depan lagi, no place to stand. Setelah berusaha lagi, dapat juga tempat berdiri yang terus terang kurang strategis, di belakang kameramen. Dan orang-orang di depan saya lebih tinggi dari saya. Berhubung masih penasaran, masak ga bisa sih dapat tempat di depan. Akhirnya saya nyelonong sendirian blusukan persis ke samping panggung. Adik saya sendiri sudah nyaman di posisinya yang terlindung di bawah pohon, aman tidak terkena hujan,karena menjelang lagu pertama Glenn dimulai, hujan mulai deras lagi.

Ternyata pilihan saya cukup tepat. Meskipun dari samping, aksi panggung Glenn cukup terlihat jelas. Bidikan2 foto juga hasilnya lumayan, minimal tidak ada noise dari kepala-kepala atau tangan-tangan orang lain.

Lagu-lagu yang dibawakan cukup populer dan di sepanjang pertunjukkan suara penonton hampir selalu terdengar ikut menyanyikan lagu-lagu Glenn Fredly.  Satu nomor yang saya paling suka adalah “Tega” dari albumnya “Aku & Wanita”. Sepertinya hanya lagu ini yg agak smooth, lainnya cukup asyik dibuat ajojing.

Baik Glenn maupun personil band pengiringnya terlihat sangat menikmati permainan mereka sendiri. Seolah-olah seperti bermain-main, improvisasinya terdengar spontan namun rapih. Dan diantara personel band pengiring Glenn, satu yang menarik perhatian saya adalah peniup saxophonenya. Di telinga saya tiupannya maut banget dan ekspresif. Badannya tambun tapi begitu dipanggung, gayanya lincah sekali. Tidak heran hampir semua penonton ikut bergoyang bila lagu nge-beat yang dimainkan.

Rasanya waktu berlalu dengan cepat dan sepertinya lagu-lagu yang dibawakan hanya sedikit. Tak terasa sudah masuk pukul 1 dini hari. Tepat lewat 10 menit, pertunjukkan berakhir tanpa rasa kantuk. Sepanjang perjalanan pulang, lagu2 Glenn masih terngiang-ngiang dan sambil berkendara, saya menyanyi keras2 lagu2 Glenn yang saya hapal. Mumpung jalanan sudah sepi..hehehe. Mudah2an Ngayogjazz tahun dpn, saya masih punya kesempatan untuk datang ke sana lagi, dan mudah2an teman nonton saya tidak hanya adik, tapi juga suami:D. Minimal ada yg dipeluk kalau pas dimainkan lagu2 romantis, tidak seperti kemarin, masak pelukan sama pohon?..kqkqkq…